Persiapan rumah untuk menekan kerugian banjir

Banjir sudah menjadi agenda tahunan bagi sebagian masyarakat Indonesia, bahkan tiap tahun makin parah. Mulai dari kota besar sampai desa-desa telah menjadi langganan banjir. Kerugian yang ditimbulkan tidak sedikit, mulai dari tenaga, waktu, hingga materi. Perlu trik khusus untuk menekan kerugian banjir.

Banjir juga membawa lumpur dan penyakit. Lumpur serta limbah berbau tidak sedap, dan membawa kuman atau zat berbahaya.

Rumah saya adalah salah satu rumah langganan banjir. Sejak 2002 setidaknya sudah 10 kali terendam banjir kiriman. Yang terparah adalah saat tahun baru 2020. Namun tidak pernah terjadi banjir lokal, karena sistem aliran airnya cukup bagus.

Jenis banjir

Banjir lokal

Penyebab banjir lokal adalah hujan lokal. Hujan deras yang turun lama di suatu tempat menimbulkan banjir di tempat itu juga.

Banjir kiriman

Hujan deras yang turun lama di tempat yang lebih tinggi (hulu) menimbulkan banjir di tempat yang lebih rendah.

Banjir rob

Banjir rob terjadi karena naiknya permukaan air laut saat pasang, sehingga daratan jadi tergenang air laut. Seringkali terjadi di wilayah dengan ketinggian lebih rendah dari permukaan air laut.

Mengurangi kerusakan akibat banjir

Banjir dapat kita kurangi dengan cara membuat resapan air lebih banyak dan membangun kembali hutan gundul, namun mungkin membutuhkan waktu yang lama sampai efeknya terasa. Setelah efeknya terasa pun belum tentu 100% bebas banjir.

Kerusakan atau kehilangan barang mungkin tidak terhindarkan, tapi dengan trik tertentu, kita bisa menekan kerugian banjir. Saya membagikan beberapa cara untuk mengurangi dampak kerusakan barang akibat banjir, mulai dari yang mudah dan murah meriah hingga yang mahal. Cara-cara ini telah saya terapkan di rumah. Lakukanlah cara-cara di bawah ini sebelum musim hujan.

Harap dipahami bahwa upaya di bawah ini cocok untuk menghadapi banjir karena hujan (kiriman atau lokal). Untuk kasus banjir rob saya belum berani bilang cocok, karena saya sendiri belum pernah mengalami banjir rob.

[Murah] Memperbanyak gantungan di tembok

Gantungan tidak perlu mahal dan berpenampilan mewah. Menggunakan paku saja, asal tertancap secara benar, sudah cukup.

Tancapkan paku di tembok, di balik pintu, atau di kusen. Untuk mengukur tingginya, coba ukur jarak antara bagian paling bawah gantungan hingga banjir paling tinggi yang telah terjadi. Pastikan barang tidak kena banjir. Kalau memungkinkan, beri jarak aman 20cm.

Ketika akan terjadi banjir, Gantungkan beberapa barang, seperti payung, tas, helm, kunci kontak kendaraan dll. Barang yang tidak bisa digantung dapat ditampung di dalam kantong plastik kresek atau kantong kain. Pastikan kantongannya kuat. Lalu, gantungkan kantong tersebut di gantungan.

Cara ini lumayan ampuh untuk banjir dengan ketinggian sampai 160 cm (kira-kira sedada sampai seujung rambut orang dewasa) di dalam rumah.

[Murah] Memperbanyak rak di tembok

Seperti gantungan paku, rak tembok juga tidak perlu mahal dan berpenampilan bagus atau mewah. Cukup menggunakan papan (triplek kayu atau plat logam) yang kuat untuk menaruh banyak barang. Rangka rak dan kaki-kaki penahannya (bracket) dapat dibuat menggunakan bahan baku pagar. Ada juga yang dijual di toko.

Rak tembok garret hubbard unsplash
Contoh rak di tembok (lihat bagian atas), versi bagusnya. Photo by Gareth Hubbard on Unsplash
rak tembok sebagai upaya menekan kerugian akibat banjir
Contoh rak tembok sederhana di rumah
rak di tembok
Tampak bawah rak tembok di rumah

Gantungkan rak pada ketinggian 150 cm (1,5 meter) sampai 200 cm (2 meter) dari lantai, tergantung seberapa tinggi banjir yang biasa terjadi dan tergantung tinggi langit-langit.

Ketika siaga banjir, Barang-barang yang tidak dapat digantung dapat diletakkan di rak. Rak dapat menampung lebih banyak barang daripada gantungan. Rak juga dapat menjadi pengungsian barang elektronik seperti TV, komputer, dan kipas (asalkan tidak terlalu berat).

[Murah] Menyediakan serokan air sebelum banjir tiba

Serokan air atau pel karet sebaiknya selalu siap sedia. Setelah surut, langsung keluarkan lumpur menggunakan serokan (pel karet).

Jangan menunggu banjir terjadi dulu baru beli alat ini. Setelah terjadi banjir, kebutuhan serokan air akan meningkat tajam, sehingga harganya juga melambung tinggi. Sudah mahal, habis pula.

serokan air pel karet

[Murah hingga mahal] Memakai perabot yang berkaki, berkolong, dan tahan air

Banjir sudah pasti meninggalkan lumpur atau sampah di rumah. Lumpur dan sampah bisa terselip di bawah perabotan yang tidak berkaki dan berkolong. Membersihkannya pun susah, karena harus digeser. Perabot yang tidak berkolong lebih berat sehingga menggesernya membuat tubuh lebih cepat lelah.

Tempat tidur berkolong untuk menekan kerugian akibat tempat tidur terendam banjir
Tempat tidur berkolong

Membersihkan lumpur di kolong perabot yang memiliki kaki lebih mudah, karena bisa menyapu kotoran di kolong tanpa menggeser perabot atau dengan hanya menggeser sedikit. Menggesernya pun lebih hemat tenaga, karena lebih ringan.

Selain itu, gunakan juga perabot yang tahan air, agar tidak rusak karena terendam lama. Pilihan yang lebih murah adalah menggunakan perabot plastik. Perabot plastik lebih ringan dan lebih mudah diangkat/geser.

BACA JUGA: Daftar Angkutan Umum di Jatiasih

Namun bila sempat terendam, perabot plastik bisa mengapung/mengambang karena lebih ringan, sehingga bisa jadi isinya atau barang di atasnya berhamburan ke mana-mana. Bila benda tajam berhamburan dan terinjak, bisa menimbulkan luka karena tertusuk atau tergores, tambah lagi lumpur dan kotoran lainnya yang akan memperparah luka dan infeksi.

Pilihan yang lebih mahal adalah menggunakan perabot berbahan besi/logam anti karat atau kayu tahan air. Perabot berbahan besi atau kayu lebih berat, sehingga butuh lebih banyak tenaga untuk menggesernya, namun tidak mudah bergerak dan cenderung diam di tempatnya, kecuali jika airnya mengandung lumpur yang sangat banyak sehingga membuat air lebih berat dari perabotan.

[Murah] Sedia wadah (kontainer) plastik

Letakkan barang-barang yang lumayan ringan di dalamnya, misalnya sebagian baju yang ringan dan mainan anak. Bila lupa diamankan, kontainer plastik akan mengapung. Namun, posisi barang di dalamnya harus teratur agar seimbang. Kontainer yang tidak seimbang ketika banjir bisa jadi malah terbalik dan menumpahkan semua isinya.

kontainer wadah menekan kerugian banjir
Contoh kontainer plastik ukuran 55 cm × 45 cm × 40 cm

[Murah] Sedia bangku plastik atau kayu

Bila banjir terlalu tinggi, bangku berbahan plastik atau kayu bisa diletakkan di bawah perabotan untuk meninggikan perabotan tersebut. Letakkan di bawah perabotan atau kaki-kaki perabotan. Sebaiknya gunakan bangku yang tidak memiliki sandaran supaya lebih mudah mengaturnya.

[Sedang] Menggunakan plat besi untuk menutup bagian bawah dan tengah pagar

Dengan pagar yang lebih tertutup, air akan sedikit terbendung di bagian luar pagar. Air akan masuk ke rumah dengan lebih lambat, sehingga waktu untuk mengamankan barang lebih banyak.

plat pagar untuk memperlambat masuknya air

[Sedang] Menggunakan pintu, jendela, dan kusen yang lebih kuat

Pintu, jendela, dan kusen harus dari bahan yang lebih kuat supaya dapat ditutup untuk memperlambat air masuk ke rumah.

[Sedang hingga mahal] Membangun tembok luar lebih tinggi

Serupa dengan plat pagar, tembok akan membendung air di bagian luar. Air akan masuk ke rumah dengan lebih lambat, sehingga waktu untuk mengamankan barang lebih banyak.

[Mahal] Membangun rumah yang lebih tinggi

Jika biasanya tinggi rumah adalah kira-kira 15 sampai 45 cm dari jalan, bangun rumah yang lebih tinggi dari itu. Tinggi rumah disesuaikan dengan ketinggian banjir.

Jika banjir biasanya masuk hingga kira-kira 1 meter di dalam rumah (sepinggang sampai seperut orang dewasa), tinggikan rumah sekitar 1 sampai 1,2 meter dari tinggi rumah sekarang, atau 1,2 sampai 1,4 meter dari jalan. Mirip rumah bergaya panggung.

Dengan tinggi rumah yang baru, air tidak akan masuk ke rumah. Ataupun jika terjadi banjir yang lebih parah, air yang masuk ke rumah akan lebih sedikit.

[Mahal] Membangun rumah bertingkat

Bangun tingkat kedua untuk tempat mengungsikan diri dan barang-barang. Letakkan juga dokumen/surat-surat berharga di lantai 2.

Dua cara terakhir adalah cara yang mahal, namun sangat terbukti mampu menekan kerugian akibat banjir.

Penutup

Cara-cara di atas adalah langkah menekan kerugian akibat banjir. Silahkan terapkan sesuai kondisi rumah dan kemampuan finansial anda.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *