Pada Pemilu 2024 kemarin, saya terpilih menjadi petugas KPPS. Ini adalah pengalaman pertama saya menjadi eksekutor langsung dalam pesta demokrasi 5 tahunan Indonesia ini. Rasanya seru kalau saya bagi-bagi pengalaman di post ini.
Cerita ini mungkin bisa jadi tips untuk KPPS dalam pemilu-pemilu selanjutnya. Pemilu terdekat dari tanggal post ini dibuat adalah Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) pada bulan November 2024 nanti.
Bangga?
“Menjadi petugas KPPS berarti menjadi abdi negara, karena mengemban tugas besar negara sebagai penjaga demokrasi di Indonesia. Karena menjadi KPPS, saya bisa beli 2 mobil dan 2 rumah, serta mantan-mantan saya pada ngajak balikan.”
– Gatau siapa, dapet dari internet –
Bangga, sih, bisa terjun langsung ke salah satu acara terbesar negara, walaupun skalanya RW. Tapi nggak kayak kutipan di atas juga π. Kutipan di atas emang cuma buat lucu-lucuan aja. Aslinya, honor KPPS juga habis ditelan biaya bulanan dan ke-BM-anπ.
Gaji
Pada Pileg dan Pilpres 2024, gaji anggota KPPS adalah sebesar Rp1.100.000. Sedangkan ketua KPPS mendapatkan 100 ribu lebih banyak, yaitu Rp1.200.000. Ini belum termasuk uang transport saat pelantikan dan bimbingan teknis (bimtek).
Pada Pemilu/Pilkada selanjutnya bisa saja nominal gaji KPPS berubah, tergantung kebijakan KPU.
Masa Kerja
Menjadi petugas KPPS berarti memiliki masa kerja kurang lebih 1 bulan. Saat Pileg/Pilpres 2024, masa kerja KPPS mulai dari 25 Januari hingga 25 Februari 2024.
Namun, kerja paling aktif petugas KPPS sebenarnya mulai pelantikan hingga penyerahan kotak suara ke gudang KPU saja (25 Januari hingga 14 atau 15 Februari 2024 pada Pemilu kemarin). Bisa bertambah panjang bila terjadi masalah dengan hasil pemilihan di TPS tempatnya bertugas, dan KPPS harus bertanggung jawab atas itu.
Syarat Jadi KPPS
Syarat untuk menjadi petugas KPPS adalah:
- Warga Negara Indonesia (WNI) yang beralamat KTP di sekitar tempat TPSnya.
- Berusia 17-55 tahun pada hari pencoblosan (saat itu 14 Februari 2024)
- Pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat (SMK, MA, dll.)
- Setia kepada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia
- Jujur dan berintegritas
- Tidak menjadi anggota partai politik dalam 5 tahun terakhir
- Sehat jasmani dan rohani
- Tidak pernah divonis 5 tahun penjara atau lebih.
Proses Rekrutmen KPPS
Para kaum pekerja pasti sudah akrab dengan proses ini, karena proses seleksinya mirip dengan lamaran pekerjaan. Untuk menjadi petugas KPPS, calon petugas wajib mengumpulkan data diri seperti:
- CV
- Ijazah (minimal SMA/sederajat)
- Fotokopi KTP
- Formulir lamaran
- Surat pernyataan ditandatangani di atas materai, dan
- Surat keterangan sehat
Data-data di atas dikumpulkan ke calon ketua KPPS. Pengumpulan data ini berlangsung pada awal Desember.
Saya mengajukan diri karena mendapatkan info ini dari perangkat RT. Saya merasa ini adalah peran yang baru bagi saya, dan menarik. Apalagi, KPU menekankan pentingnya orang muda di KPPS dengan membatasi usia petugas KPPS menjadi 17-55 tahun.
Sayangnya, entah KPU atau PPS setempat belum menerapkan efisiensi pekerjaan. Proses pengumpulan data terjadi secara berulang-ulang dan terasa merepotkan. Beberapa kali harus mengumpulkan data, baik soft copy, fotokopi, maupun lewat online.
Penerimaan
Awal Januari, PPS setempat telah mengumumkan 7 calon anggota KPPS dan 2 perangkat pengamanan TPS terpilih, termasuk ketua. Meski sudah terpilih, kami belum bisa bekerja karena belum dilantik.
Peran Petugas KPPS
Saat penerimaan, KPU sudah membagi peran setiap petugas KPPS untuk mempermudah pembagian tugas saat pemungutan suara. Peran KPPS 1 sampai 7 adalah:
- KPPS 1: Merangkap ketua KPPS. Mengatur seluruh anggota KPPS dan pengaman TPS, menandatangani surat suara. Bertanggung jawab penuh terhadap semua kejadian di pra-pemungutan suara, proses pemungutan suara (di TPS), dan pasca pemungutan suara.
- KPPS 2: Memberikan surat suara berdasarkan DPT atau DPTb, dan mengarahkan pemilih untuk mulai mencoblos di bilik suara.
- KPPS 3: Pendataan pemilih yang hadir: Mengurutkan undangan pemilih atau surat pindah memilih untuk pendataan DPT dan DPTb, dan membantu tugas ketua KPPS.
- KPPS 4: Berjaga di pintu masuk TPS, mengecek kelengkapan dan kesesuaian dokumen pemilih dengan DPT atau DPTb, dan mengecek jari pemilih, apakah sudah tercelup tinta pemilu atau belum.
- KPPS 5: Jaga absen: Meminta pemilih yang sudah lewat pengecekan KPPS 4 untuk mengisi absen, dan mempersilahkan pemilih untuk lanjut ke tahap selanjutnya. Membantu KPPS 4 untuk mengecek kelengkapan dokumen.
- KPPS 6: Jaga kotak suara: Mengarahkan pemilih untuk memasukkan surat suara tercoblos ke kotaknya masing-masing (misalnya, surat suara PRESIDEN ke kotak suara PRESIDEN). KPPS 6 perlu memperhatikan baik-baik setiap pemilih, jangan sampai ada surat suara yang masuk kotak yang salah (misalnya, surat suara presiden ke kotak DPD), karena urusannya bisa ribet.
- KPPS 7: Jaga tinta: Memastikan pemilih yang sudah mencoblos untuk mencelupkan jarinya ke dalam tinta pemilu sampai kena kukunya. Memastikan juga pemilih yang belum mencoblos agar tidak mencelupkan jari ke tinta.
Walaupun begitu, setiap KPPS boleh berganti peran, sesuai dengan kemampuan masing-masing KPPS. Pada saat pemungutan suara, KPPS yang tidak sibuk bisa membantu KPPS lain yang sibuk.
Pelantikan
Pada hari Kamis, 25 Januari 2024, semua calon petugas KPPS dan perangkat pengaman TPS menjadi resmi, melalui pelantikan oleh KPU dan PPS setempat. Saya tidak hadir di pelantikan karena pekerjaan. KPPS yang berhalangan hadir diwakilkan oleh teman KPPS lainnya.
Bimtek (Bimbingan Teknis)
Tiga hari setelah pelantikan (Minggu, 28 Januari 2024), semua petugas KPPS mengikuti bimtek dari KPUD dan PPS setempat. Saya hadir dalam kondisi sakit, setelah saya dihajar batuk dan radang parah sejak Jumat. Untungnya bimtek masih bisa saya ikuti dengan baik.
Konsumsi dan Uang Transport Bimtek
Peserta bimtek mendapatkan sekotak kue berisi 3-4 jenis kue dan sekotak nasi dengan lauk ayam bakar. Peserta juga mendapatkan uang transport tunai sebesar Rp25.000.
Pra-Pemungutan Suara
Masa ini berlangsung setelah pelantikan (25 Januari 2024) hingga H-1 pemilu (13 Februari 2024). Tugas KPPS dalam periode ini adalah:
- Melakukan update DPT (bila ada perubahan seperti pindah atau meninggal)
- Sosialisasi tanggal dan aturan Pemilu ke warga di daerahnya masing-masing
- Membagi undangan kepada setiap pemilih (Model C.Pemberitahuan KPU)
- Mempersiapkan segala kebutuhan Pemilu, seperti tenda, tempat duduk, dll.
Pembagian Undangan dan Rapat KPPS
Salah satu rangkaian pra-pemungutan suara. Undangan pemilih saya terima pada tanggal 10 Februari 2024, 4 hari sebelum pemilu, bersamaan dengan rapat dan sesi sharing dengan KPPS senior. Waktu pembagian cukup mepet, karena dalam 2 hari semua undangan harus sampai ke pemilih.
Malam Persiapan Pemilu
Tenda sudah terpasang, meja sudah disusun rapi, kami mengadakan rapat untuk berbagi progress pekerjaan KPPS, seperti pembagian undangan dan meninjau kesiapan alat-alat. Di rapat ini, kami sepakat untuk berkumpul pada pukul 6 pagi di TPS saat hari pemungutan suara, esok harinya.
Hari Pemungutan Suara
Tibalah tanggal 14 Februari 2024. Momen utama dalam pengalaman saya menjadi petugas KPPS telah tiba.
Hujan
Hujan deras yang mengguyur sejak subuh membuat perlengkapan kami basah semua. Tiba di TPS pada pukul 6, kami masih harus mengeringkan kursi dan meja, karena proses pemilu tidak dapat menggunakan perlengkapan yang basah. Ini membuat kami terlambat membuka TPS untuk warga.
Rapat Pembukaan TPS
Sekitar pukul 07.30, ketua KPPS membuka TPS dengan rapat bersama anggota KPPS dan penjaga TPS. Pembukaan lengkap dengan pengucapan sumpah KPPS menggunakan teks yang sudah ada. Prosesi ini terlambat 30 menit karena sebelumnya kami harus mengeringkan TPS setelah hujan.
Saya Menjadi Petugas KPPS 5
Menjadi Petugas KPPS 5 berarti harus berjaga di depan pintu TPS bersama dengan KPPS 4. Kami berdua bertugas untuk mengecek jari dan kelengkapan/kesesuaian dokumen pemilih, serta memastikan pemilih mengisi absen.
Demi kelancaran pendataan, alur dan tugas kami modifikasi sedikit. Undangan yang tadinya dikumpulkan di KPPS 3, jadinya dikumpulkan di KPPS 4 dan 5. Setelah pemilih menyerahkan undangan, lembaran undangan langsung kami kelompokkan berdasarkan jenis kelamin (L/P). Ini mempermudah perhitungan data pemilih untuk laporan nanti.
TPS Penuh
Pada pukul 08.00 – 10.00, TPS beberapa kali penuh, karena tingginya antusias warga untuk mencoblos. Beberapa kali kami harus menahan sementara registrasi pemilih.
TPS Kosong? Saatnya KPPS Memilih
Di atas pukul 11.00, biasanya TPS sudah kosong. Kami memanfaatkan waktu itu untuk mencoblos, secara bergantian.
Di Atas Pukul 12.00, Saatnya DPK Memilih
Pemilih yang termasuk DPK (Daftar Pemilih Khusus) adalah warga yang beralamat KTP di lingkungan sama dengan TPS, tetapi belum termasuk DPT. Biasanya karena baru punya KTP atau baru berumur 17 tahun. Mereka boleh mencoblos di atas jam 12.00. Namun, di TPS kami, tidak ada pemilih khusus.
Penghitungan Suara
Penutupan TPS dan Persiapan Penghitungan
Pukul 13.00, pemungutan suara kami tutup. Kami istirahat sejenak, kemudian bersiap untuk menghitung suara yang masuk.
Mulai Penghitungan
Penghitungan kami mulai secara berurutan dari surat suara Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, hingga DPD RI. Saya sendiri berperan sebagai “MC” dari acara penghitungan suara. Saya mengatur jalannya acara penghitungan, dan atas penilaian KPPS dan saksi, saya mengumumkan sah atau tidaknya surat suara.
“Nomor 1. Sah? …. Sah!“
– Saya sendiri, waktu pengumuman surat suara presiden sah/tidak sah
“Nomor 2. Sah? …. Sah!“
“Nomor 3. Sah? …. Sah!“
“Nomor … oh dicoblos tiga-tiganya. Tidak sah!”
Sekitar 150 suara kami hitung bersama. Setelah selesai, KPPS dan saksi melakukan penandatanganan form C-hasil besar (coret-coretan penghitungan).
Proses serupa kami lakukan juga untuk 4 jenis surat suara lainnya, yaitu DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD RI.
Modifikasi Proses
Penandatangan ratusan lembar form C-hasil memakan waktu yang cukup lama. Proses ini jadinya kami lakukan di akhir, setelah semua suara dihitung, bukan setiap selesai menghitung 1 jenis surat suara.
Mengulang Penghitungan
Fokus kami sudah mulai turun di penghitungan jenis surat suara ke-4 (DPRD Kab./Kota). Ini terjadi sekitar pukul 6 sore. Akibatnya, terjadi perbedaan jumlah surat suara terpakai dengan jumlah penghitungan kami. Terpaksa kami harus mengulang penghitungan suara untuk jenis ini.
Selesai Penghitungan
Pukul 20.30, semua penghitungan sudah selesai. Namun, tugas kami belum selesai. Kami masih harus menyalin dan menandatangani berita acara salinan untuk saksi, dari 5 jenis surat suara.
Berita Acara untuk Saksi
Ada 4 saksi yang hadir. Berarti, kami harus memberikan 4 salinan berita acara dari 5 jenis surat suara, yang masing-masing berisi 5-7 lembar, kecuali berita acara presiden yang hanya 2 lembar. Itu berarti ada lebih dari 100 lembar yang harus kami tanda tangani.
Untungnya, pada tahun ini salinan boleh hasil fotokopi dari aslinya, tidak perlu menulis satu per satu. Sehingga semuanya jauh lebih singkat.
Proses penyalinan dan penandatanganan selesai pada pukul 01.00 malam, artinya sudah ganti hari menjadi tanggal 15 Februari.
Penyerahan ke Gudang PPS
Pukul 1, kami mengemas kembali surat suara dan kotak suara untuk dikembalikan ke gudang. Setengah jam kemudian, kami berangkat ke gudang PPS dan menyerahkan kotak suara ke PPS Desa.
Pukul 2 kurang, semuanya sudah selesai. Proses di TPS kami selesai lebih cepat daripada sebagian besar TPS di desa kami.
Pukul 02.15, saya tiba di rumah, mandi setelah keringatan seharian, lalu tidur. Pada pagi hari saya harus berangkat kerja karena ada presentasi.
Penutup
Menjadi petugas KPPS adalah sesuatu yang menantang, melelahkan, namun menyenangkan. Senang rasanya bisa terlibat dalam pesta demokrasi terbesar di Indonesia. Tak ketinggalan dengan honornya yang lumayan mendukung kehidupan bulanan saya.
Namun, menjadi petugas KPPS juga berarti harus bisa menjaga kesehatan dengan baik, karena jam kerjanya bisa dari pagi ke pagi lagi. Kesabaran juga perlu, karena dalam kondisi yang lelah, emosi dapat dengan mudah terpancing. Perlu juga kerja cerdas untuk memodifikasi sedikit proses agar bisa lebih cepat selesai.
Komentar
Hi there,
We run an Instagram growth service, which increases your number of followers safely and practically.
We aim to gain you 300-1000+ real human followers per month, with all actions safe as they are made manually (no bots).
The price is just $60 (USD) per month, and we can start immediately.
Let me know if you are interested and have any questions.
Kind Regards,
Libby
Hi there,
We run a YouTube growth service, which increases your number of subscribers both safely and practically.
– We guarantee to gain you 700+ subscribers per month.
– People subscribe because they are interested in your channel/videos, increasing likes, comments and interaction.
– All actions are made manually by our team. We do not use any ‘bots’.
The price is just $60 (USD) per month, and we can start immediately.
If you have any questions, let me know, and we can discuss further.
Kind Regards,
Emily
Good day,
If you are one of the sufferers of the common problems nails have, then you are in luck! Our Toenail Clippers is here to help. It has a specially designed clip that can help those with troubles with winding nails, hard nails, two nails, nail cracks, deep nails, and thickened nails.
We are confident that our Toenail Clippers will provide you with the results you are looking for.
Get yours today with 60% OFF: podiatristusa.sale
Regards,
Michale
Hi
The New Powerful LED Flashlight is The Perfect Flashlight For Any Situation!
The 3,000 Lumens & Adjustable Zoom gives you the wide field of view and brightness other flashlights donβt have.
50% OFF + Free Shipping! Get it Now: linterna.cc
Cheers,
Kirsten
Get The Worlds Greatest Magic Sand Free Beach Mat!
Watch sand, dirt & dust disappear right before your eyes! It’s perfect for beach, picnic, camping or hiking.
Act Now And Receive A Special Discount For Our Magic Mat!
Get Yours Here: magicmats.co
Enjoy,
Leona