Tahukan anda tentang rekening Bank BNI yang dipasifkan? Pernahkah anda mendapatkan peringatan seperti ini ketika ingin mengambil uang di ATM BNI:
Padahal semua langkah-langkah pengambilan uang yang anda lakukan sudah benar, serta tidak ada yang menyalahgunakan rekening anda?
Kemudian anda coba cek saldo anda, dan saldo bisa muncul tanpa hambatan. Itu artinya tidak ada masalah di kartu ATM anda, atau mesin ATM yang anda gunakan.
Namun mengapa tidak bisa tarik tunai? Mungkin penyebabnya bisa jadi seperti di bawah ini.
CATATAN
Artikel di bawah adalah khusus nasabah BNI. Bila anda nasabah bank lain, mohon ikuti ketentuan yang ada di masing-masing bank. Mungkin bisa sama dengan artikel di bawah
Penyebabnya: Rekening dipasifkan
Apabila tidak ada transaksi dari rekening anda selama 6 bulan berturut-turut (12 bulan berturut-turut untuk Simpanan Pelajar), maka sistem bank akan mempasifkan rekening anda. Pihak bank sendiri yang menyatakan ini lewat website resmi mereka.
Bahasa gampangnya: Rekening dipasifkan karena tidak dipakai untuk ambil uang atau bayar-bayar.
Saya dan semua anggota di keluarga ayah saya sudah mengalami hal ini sampai lebih dari 3 kali. Kami jarang melakukan penarikan tunai karena rekening BNI menjadi tabungan jangka panjang kami.
Ketika rekening menjadi pasif (dormant / tidur), rekening tidak terblokir sepenuhnya. Artinya nasabah masih bisa setor uang atau menerima transferan uang. Uang yang ada di dalamnya tetap aman, namun kita tidak bisa memakainya (ambil uang atau bayar-bayar lewat mobile banking). Seperti celengan yang terkunci.
Biasanya, hal ini terjadi pada rekening yang jarang digunakan karena tujuan tertentu. Misalnya rekening tabungan jangka panjang/dana darurat oleh pemiliknya.
LIHAT JUGA: Cara membayar tagihan BPJS kesehatan lewat ATM BNI
Kegiatan yang membuat rekening tetap aktif
Informasi ini saya dapatkan langsung dari pegawai teller banknya.
Kegiatan-kegiatan di bawah ini terhitung sebagai transaksi aktif yang dapat mencegah rekening menjadi pasif, pada intinya adalah transaksi keluar:
- Ambil uang (tarik tunai)
- Membayar tagihan (listrik, air, gas, langganan, dsb.) lewat ATM atau mobile banking
Sedangkan kegiatan yang tidak terhitung sebagai transaksi aktif adalah:
- Pemotongan biaya admin bulanan, denda, atau pajak
- Transfer uang
- Setor uang di ATM
Akibat dari rekening dorman
- Tidak bisa ambil uang (tarik tunai)
- Tidak bisa transfer (pemindahbukuan) lewat e-channel
- Tidak bisa belanja menggunakan debit atau QR code lewat mobile banking
Tetap bisa saat rekening dorman
- Setor uang di bank
- Transfer uang lewat bank
- Menerima transferan uang dari rekening lain (sesama BNI atau bank lain)
Cara aktivasi rekening BNI yang dipasifkan
CATATAN:
Pemilik rekening yang namanya tercantum di buku rekening WAJIB menyelesaikan urusan perbankannya sendiri, namun pendamping tetap boleh membantu pengurusan.
Jika pemilik rekening sedang sakit atau berhalangan sehingga tidak bisa mengurus ke bank, pemilik rekening HARUS memberikan kuasa lewat SURAT KUASA kepada orang kepercayaannya. Surat kuasa HARUS ditandatangani pemberi kuasa di atas materai.
Ini adalah cara mengaktifkan rekening Bank BNI yang dipasifkan. Di bank lain, mungkin cara-caranya kurang lebih sama.
Cara aktivasi rekening pasif sangat, sangatlah mudah. Anda hanya perlu menyetor sejumlah uang melalui TELLER BANK dengan langkah-langkah berikut:
- Siapkan:
- Sejumlah uang, minimal Rp 100.000
- Buku tabungan dari rekening pasif
- KTP pemilik buku tabungan
- Datang ke bank, antre di teller, bukan CS (Customer Service) bank.
- Ketika giliran anda tiba, ceritakan masalah anda, serta berikan buku tabungan dan KTP anda ke petugas.
- Setor uang yang telah anda siapkan.
- Tanda tangan di bukti setor.
- Selesai. Rekening sudah kembali aktif.
Tips mencegah rekening menjadi pasif (dormant)
Untuk mencegah rekening menjadi pasif, pemilik rekening perlu melakukan transaksi keluar rekening. Lakukanlah ini melalui rekening anda setidaknya sekali dalam 6 bulan (sekali 3 bulan lebih bagus agar tidak lupa), Walaupun itu adalah rekening tabungan jangka panjang anda.
Contoh transaksi keluar rekening:
- Bayar tagihan listrik, air, gas, cicilan, atau tagihan lainnya
- Ambil uang (tarik tunai)
Komentar