Jalan-jalan di Jalasena San Antonio Beach/Batavia PIK 2 (2021)

Pada pertengahan bulan Juni 2021 lalu, keluarga kami memutuskan untuk keluar rumah sejenak. Sudah bosan di rumah terus karena pandemi, kami pun mencari tempat terbuka, yang cenderung lebih aman dari penyebaran COVID-19.

Kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, sebuah kawasan perumahan di Kota Jakarta Utara. Namun selain perumahan, terdapat juga beberapa tempat wisata ringan, seperti pantai, kawasan pejalan kaki, dan pusat kuliner.

Sebagian kawasan PIK 2 berada di pulau reklamasi. Artinya, sebagian kawasan PIK 2 sudah berada di luar Pulau Jawa.

Kami tidak pergi sendiri. Ada dua keluarga lain yang ikut dengan kami, namun anggota keluarganya hanya sedikit sehingga tidak cukup untuk menimbulkan kerumunan.

CATATAN
Post ini adalah post lama, tahun 2021. Informasi yang ada di bawah ini sudah tidak yang terbaru lagi.

Jalasena di San Antonio Beach

Pintu masuk San Antonio Beach

Pada trip pertama, siang hingga sore, kami mengunjungi San Antonio Beach. Pantai ini terdapat di bagian barat pulau reklamasi PIK (kalau tidak salah namanya Pulau D, Pulau/Pantai Maju, atau Golf Island, CMIIW). Bisa diakses dari jembatan pulau D (Golf Island Blvd.), kemudian di ujung jembatan belok kiri, lalu belok kanan, lalu ikuti saja jalannya sampai ketemu.

Jalan di depan San Antonio Beach

Peta

Lokasi San Antonio Beach PIK 2

Harga tiket masuk

Sampai terakhir saya ke sana, akses masuk ke pantai ini gratis. Dan sepertinya sampai saat ini masih tetap gratis.

Fasilitas

Di pantai ini, terdapat jalur pejalan kaki dan pesepeda yang sangat lebar. Kendaraan bermotor tidak boleh masuk. Tempat ini cocok sekali sebagai tempat olahraga ringan (jogging, jalan santai, bersepeda santai).

Pantai ini adalah pantai buatan berbatu-batu, bukan pasir putih. Jika mau ke pantai pasir putih, ada di bagian PIK lainnya, melewati Pulau C, lalu menyeberang lagi kembali ke Pulau Jawa. Pantai pasir putihnya sudah masuk ke wilayah Kab. Tangerang, Provinsi Banten.

Kalau saya lihat di peta, Pantai ini merupakan bagian dari jalur pejalan kaki/sepeda yang melingkari pulau. Jalur ini bernama Jalasena, yang memiliki kepanjangan “Jalur Jalan Sehat dan Sepeda Santai”. Posisinya lebih tinggi dari jalan kendaraan bermotor, kira-kira setara dengan lantai 2 atau lebih tinggi. Sepertinya fungsinya sebagai tanggul juga agar tidak kena rob.

Di sepanjang salah satu sisi Jalasena, ada banyak toko-toko dan restoran dengan berbagai macam produk yang ditawarkan. Ada juga toilet umumnya.

Sedangkan di sisi yang berlawanan dengan pertokoan, ada perairan. Tadinya saya kira ini adalah sungai atau saluran air perumahan, tapi ternyata laut.

Pertokoan di sebelah timur Jalasena (sebelah kiri gambar)

Di seberang pulau terletak pulau reklamasi lainnya, yaitu Pulau C (atau Pulau/Pantai Kita). Jadi sebenarnya laut tadi adalah sebuah selat mini yang membelah Pulau Maju (atau Pulau D, atau Golf Island) dan Pulau Kita. Pulau Kita saat itu nampaknya belum selesai. Yang terlihat hanya rumput-rumput dan beberapa alat berat di kejauhan, sehingga melihatnya terasa agak bosan.

“Selat mini” dan pulau di seberangnya (Pulau C/Pantai Kita, saat ini menjadi kawasan Rukan Ebony)

Kami berjalan-jalan (+berfoto) di tempat ini sampai puas, namun tidak pol, karena dibayang-bayangi mendung di langit. Agak aneh, karena biasanya bulan Juni sudah memasuki musim kemarau yang panas dan kering tanpa mendung.

Situasi waktu itu cukup aman, karena pengunjung tidak banyak sampai memadati seluruh tempat. Ada sangat banyak ruang untuk menjaga jarak. Tidak ada kerumunan.

Aturan dan larangan

Siapapun yang berkunjung ke sini tidak perlu terlalu takut tertular COVID-19, karena sangat longgar, dan banyak fasilitas cuci tangan dengan sabun. Namun selama masih pandemi, WAJIB tetap jaga jarak dan pakai masker.

Tentunya selain melakukan protokol kesehatan, ada beberapa peraturan lain yang harus dipatuhi, yaitu dilarang merokok, dilarang menggunakan scooter, sepeda listrik, dan sepeda lebih dari 2 roda, dan dilarang melewati pembatas pantai sampai terlalu dekat ke laut.

Catatan: Larangan scooter dan sepeda listrik sudah tidak ada lagi. Bahkan, keduanya sudah disewakan oleh rental. Foto di atas diambil pada tahun 2021.

Review

Jalasena ini sangat cocok untuk berolahraga santai. Dengan track yang terpisah dari jalan raya, kita akan lebih nyaman berolahraga tanpa perlu takut tertabrak kendaraan bermotor.

Jalasena juga sangat cocok sebagai alternatif tempat berolahraga yang aman selama masa pandemi. Track yang lebar dan ruang yang longgar memungkinkan setiap orang untuk menjaga jarak. Di sini juga dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan dengan sabun.

Namun karena di sebagian tempat ada yang belum selesai dibangun, masih ada hamparan tanah kosong atau keperluan konstruksi yang diletakkan di sana. Sehingga membuat pemandangan di sekitarnya terkesan agak kotor dan membosankan. Mungkin perlu bersabar saja sampai semuanya selesai.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *